6 Masalah Kesehatan Paling Umum pada Anjing Raksasa

Masalah Kesehatan Ras Raksasa

6 Masalah Kesehatan Paling Umum pada Anjing Raksasa – Kami menyukai anjing raksasa seperti Saint Bernards, Great Danes, Mastiffs, Irish Wolfhounds, dan Dogue de Bordeaux (gambar di sini) karena hatinya yang besar dan karakternya yang sopan. Penting untuk dicatat bahwa ukuran mereka juga membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan tertentu dan membuat mereka memiliki umur yang lebih pendek. Faktanya, menurut Laporan Kesehatan Hewan Peliharaan Banfield State tahun 2013, ras anjing raksasa memiliki umur rata-rata 8 tahun dibandingkan 10,8 tahun untuk anjing berukuran sedang. Promosikan gaya hidup yang lebih sehat dengan memberi makan raksasa lembut Anda makanan berkualitas yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka, mengunjungi dokter hewan secara teratur dan mewaspadai masalah kesehatan berikut.

1. Displasia Pinggul

Displasia pinggul adalah kondisi genetik di mana sendi pinggul tidak berkembang dengan baik, menyebabkan gesekan yang tidak normal dan kerusakan sendi seiring waktu. Anjing ras besar, seperti German Shepherd, Labrador Retriever, dan Golden Retriever, sangat rentan terhadap kondisi ini. Displasia pinggul bisa menyebabkan nyeri, pincang, dan kesulitan bergerak, terutama saat anjing bertambah tua.

Gejala displasia pinggul termasuk kesulitan bangun dari posisi duduk atau berbaring, enggan berlari atau melompat, dan pincang pada kaki belakang. Diagnosis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter hewan dan konfirmasi dengan radiografi (sinar-X). Perawatan dapat melibatkan manajemen nyeri dengan obat-obatan, suplemen sendi, terapi fisik, atau dalam kasus yang parah, pembedahan. hari88

Pencegahan displasia pinggul melibatkan pembiakan yang hati-hati dengan pemilihan anjing bebas dari displasia pinggul sebagai orang tua. Selain itu, menjaga anjing tetap dalam berat badan yang sehat dan mendorong aktivitas fisik yang sesuai dapat membantu mengurangi risiko atau memperlambat perkembangan kondisi ini. Pemeriksaan rutin dan pemantauan tanda-tanda awal juga penting untuk manajemen yang efektif.

2. Dilated Cardiomyopathy (DCM)

Dilated Cardiomyopathy (DCM) adalah penyakit jantung yang sering menyerang anjing ras besar seperti Great Dane, Doberman Pinscher, dan Boxer. Penyakit ini menyebabkan pelebaran dan penipisan dinding ventrikel jantung, yang mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif. Gejala DCM termasuk kelemahan, batuk, kesulitan bernapas, dan dalam kasus yang parah, pingsan atau kematian mendadak.

Diagnosis DCM biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, elektrokardiogram (EKG), dan echocardiogram (ultrasonografi jantung). Perawatan dapat mencakup obat-obatan untuk mendukung fungsi jantung, seperti ACE inhibitor, beta-blocker, dan diuretik. Dalam beberapa kasus, diet khusus dan suplemen nutrisi seperti taurine juga direkomendasikan untuk membantu mendukung kesehatan jantung.

Pencegahan DCM mencakup pemantauan rutin dan pemeriksaan kesehatan jantung untuk anjing ras yang berisiko. Pemilik anjing juga harus menghindari pemberian makanan yang mengandung bahan-bahan yang terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko DCM, seperti beberapa diet bebas biji-bijian. Menjaga anjing tetap aktif dan dalam kondisi fisik yang baik juga penting untuk kesehatan jantung yang optimal.

3. Bloat (Gastric Dilatation-Volvulus)

Bloat, atau Gastric Dilatation-Volvulus (GDV), adalah kondisi medis darurat yang sering terjadi pada anjing ras besar dan berotot seperti Great Dane, Saint Bernard, dan Weimaraner. GDV terjadi ketika perut anjing terisi dengan gas dan cairan, lalu memutar, menyebabkan aliran darah ke perut dan organ lainnya terhambat. Ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.

Gejala GDV termasuk pembengkakan perut yang cepat, muntah yang tidak produktif, gelisah, nyeri perut, dan kesulitan bernapas. Jika GDV dicurigai, anjing harus segera dibawa ke dokter hewan, karena kondisi ini memerlukan pembedahan darurat untuk mengembalikan perut ke posisi normal dan mengeluarkan gas dan cairan yang terperangkap. Tanpa intervensi cepat, GDV hampir selalu berakibat fatal.

Pencegahan GDV melibatkan pemberian makan anjing dengan porsi kecil beberapa kali sehari daripada satu porsi besar, serta menghindari aktivitas fisik yang berat segera setelah makan. Selain itu, beberapa pemilik anjing memilih untuk melakukan prosedur pencegahan yang disebut gastropeksi, di mana perut dijahit ke dinding tubuh untuk mencegahnya berputar.

4. Osteosarcoma

Osteosarcoma adalah jenis kanker tulang yang sangat agresif dan paling sering ditemukan pada anjing ras besar seperti Greyhound, Rottweiler, dan Great Dane. Kanker ini biasanya mempengaruhi tulang panjang di kaki, meskipun dapat terjadi di tulang mana pun. Gejala osteosarcoma termasuk pincang yang progresif, pembengkakan di daerah yang terkena, dan nyeri yang signifikan.

Diagnosis osteosarcoma biasanya dimulai dengan radiografi untuk melihat perubahan pada tulang dan diikuti dengan biopsi untuk konfirmasi. Perawatan utama untuk osteosarcoma adalah amputasi anggota tubuh yang terkena diikuti oleh kemoterapi untuk menangani sel kanker yang mungkin telah menyebar. Sayangnya, prognosis untuk osteosarcoma sering kali buruk karena kecenderungan kanker ini untuk menyebar ke paru-paru dan organ lainnya.

Pencegahan osteosarcoma tidak sepenuhnya mungkin karena faktor genetik memainkan peran besar dalam perkembangan penyakit ini. Namun, pemantauan rutin untuk tanda-tanda awal dan pengobatan cepat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anjing yang terkena. Penelitian berkelanjutan juga sedang dilakukan untuk menemukan perawatan yang lebih efektif dan pendekatan pencegahan yang potensial.

5. Hypothyroidism

Hypothyroidism adalah kondisi endokrin yang umum terjadi pada anjing ras besar seperti Golden Retriever, Doberman Pinscher, dan Labrador Retriever. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, yang berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Gejala hypothyroidism termasuk peningkatan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, kulit kering dan gatal, serta bulu yang menipis.

Diagnosis hypothyroidism melibatkan tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid dan menilai fungsi kelenjar tiroid. Perawatan untuk hypothyroidism biasanya melibatkan pemberian obat pengganti hormon tiroid setiap hari, yang harus diberikan seumur hidup anjing. Dengan pengobatan yang tepat, anjing dengan hypothyroidism dapat menjalani kehidupan normal dan sehat.

Pencegahan hypothyroidism tidak selalu mungkin karena kondisi ini sering kali disebabkan oleh faktor genetik. Namun, pemilik anjing dapat mengelola kondisi ini dengan baik melalui pengawasan rutin dan penyesuaian dosis obat yang tepat sesuai rekomendasi dokter hewan. Nutrisi yang baik dan pemeriksaan kesehatan berkala juga penting untuk menjaga kesehatan umum anjing.

6. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah gangguan hormon yang sering terjadi pada anjing ras besar seperti Labrador Retriever, Doberman Pinscher, dan Golden Retriever. Penyakit ini terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid, yang penting untuk mengatur metabolisme tubuh. Gejala hipotiroidisme meliputi peningkatan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, rambut rontok, dan kulit kering serta bersisik.

Diagnosis hipotiroidisme dilakukan melalui tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid. Perawatan untuk hipotiroidisme biasanya melibatkan pemberian obat pengganti hormon tiroid setiap hari, yang harus diminum seumur hidup anjing.  Dengan pengobatan yang tepat, anjing dengan hipotiroidisme dapat hidup normal dan aktif.

Pencegahan hipotiroidisme sulit dilakukan karena penyakit ini sering kali bersifat genetik. Namun, pemilik anjing dapat memastikan anjing mereka tetap sehat dengan memberikan nutrisi yang baik, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pemantauan gejala awal hipotiroidisme. Deteksi dan pengobatan dini sangat penting untuk mengelola kondisi ini dengan efektif.